Posts Tagged ‘iblis’

MAKAR IBLIS

Posted: 26 Maret 2011 in Qur'an, Syaiton
Tag:,

Risalah Islam membawa, bahkan mengajarkan dan memperjuangkan: kebenaran, keadilan dan kejujuran. Islam tidak mengajarkan, bahkan menolak dan memerangi: kebathilan, kedzolimandan kedustaan. Dalam menegakkan misi suci ini, islam sebagai Al-Haq (pihak kebenaran) pasti mendapat tantangan dan rintangan dari kekuatan lain yang memusuhinya, yaitu kekuatan A-Bathil yang dipelopori oleh Syaithon dan pasukannya, guna menyimpangkan menusia dari jalan yang Al-Haq (kebenaran), jalan An-Najah (keselamatan), Ash-Shirothol Mustaqim.

Menurut Dr. Muhammad sa’ied Al-Qohthoni, persaingan dua kubu ini dimulai sejak diciptakan Nabi Adam asl hingga berakhirnya kehidupan didunia ini. Marilah kita lihat dan renungi firman Alloh swt berikut ini:

Artinya:”Sesungguhnya kami Telah menciptakan kamu (Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, Kemudian kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, Maka merekapun bersujud kecuali iblis. dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Alloh berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” menjawab Iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. Alloh berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; Karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”. Alloh berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Alloh berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kalian semuanya”.(QS. Al-A’rof:11-18).

Didalam ayat-ayat ini, dijelaskan beberapa unsur penting terjadinya permusuhan antara Nabi Adam asl dan Iblis laknatulloh alaihi:

  1. Sebab terjadinya permusuhan, Iblis beranggapan bahwa Alloh swt menyesatkan dan menghancurkan dirinya disebabkan oleh Adam as. dalam hal in syaethon berkata:

Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa ayat itu adalah كَمَا أَضْلَلْتَنِيْ (sebagaimana engkau menyesatkan aku).

Sedangkan menurut ulama’ lain, maknanya adalah:

كَمَا أَهْلَكْتَنِيْ لَأَقْعُدَنَّ لِعِبَادِكَ الَّذِيْ تَخْلُقُهُمْ مِنْ ذُرِّيَةِ هَذَا الَّذِيْ أَبْعَدْتَنِيْ بِسَبَبِهِ عَلَى صِرَاطِ المُسْتَقِيْمِ

“sebagaimana engkau telah membinasahkan aku, niscaya aku akan duduk menghalangi hamba-hambamu dari jalanmu yang lurus, yang engkau ciptakan diantara keturunan manusia yang menjadi sebab engkau jauhkan aku”.

  1. Target akhir yang hendak dicapai dalam permusuhan, yaitu menghalangi manusia dari Ash-Shirotol Mustaqim, agar manusia tidak lagi beribadah kepada Alloh swt dan tidak bertauhid. Dalam hal ini syaithon berkata:

Ketika menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir rhm berkata:

(صِرَاطُكَ المُسْتَقِيْمُ) طَرِيْقُ الحَقِّ وَ سَبِيْلُ النَّجَاةِ. وَلَأَضَلَنَّهُمْ عِنْهَا لِئَلَّا يَعْبُدُوْكَ وَلَا يُوَحِّدُوْكَ بِسَبَبِ إِضْلَالِكَ إِيَّايَ

“(jalanmu tang lurus) adalah jalan kebenaran dan langkah keselamatan. Sesungguhnya aku akan menyesatkan mereka dari jalan tersebut agar mereka tidak beribadah dan tidak mentauhidkan engkau disebabkan engkau sesatkan aku karenanya”.

  1. Upaya-upaya yang dilakukan syaithon dalam proses permusuhan tersebut. Yaitu dengan menghadang manusia dari empat arah, yaitu:
    • Dari arah depan
    • Dari arah belakang
    • Dari arah kanan
    • Dari arah kiri

Dalam hal ini syaithon memberikan ancamannya dalam ucapannya:

Dalam mentafsirkan strategi syaithon ini, Ibnu Abbas ra yang berasal dari riwayat Ali bin Abi Tholhah menegaskan:

a.                   Dari depan adalah ” aku berikan keraguan kepada mereka tentang hari qiyamat”.

b.                  Dari belakang adalah ” aku gemarkan mereka dengan dunia mereka”.

c.                   Dari kanan adalah “aku samarkan kepada mereka urusan agama mereka”.

d.                  Dari kiri adalah ” aku senangi mereka dengan berbagai maksiat”.

Sedangkan menurut sa’ied bin Abi Arubah bahwa Qotadah menjelaskan hal ini sebagai berikut:

“aku datangi dari hadapan mereka yaitu ” mereka diinformasikan bahwa tidak ada hari kebangkitan, tidak ada surga dan tidak ada neraka”.

Dari belakang mereka yaitu ” tentang urusan dunia, dengan memperindahkannya dan menyerukannya kepada mereka”.

Dari kanan mereka yaitu ” dari arah kebaikan mereka dengan menghalanginya”.

Dari kiri mereka yaitu ” memperindahkan keburukan dan kemaksiatan kepada mereka, menyerukannya dan memerintahkannya kepada mereka”.

Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah rhm ” setiap keburukan yang ada dalam dunia ini disebabkan oleh syaithon. Dan kita tidak mungkin dapat menghitung jenis-jenis keburukan yang disebarkan olehnya, apalagi rincian satuannya. Akan tetapi jenis-jenis keburukan yang disebarkannya itu dapat digolongkannya dalam enam bentuk, yaitu:

1)      Kesyirikan, kekufuran serta permusuhan kepada Alloh swt dan Rosulnya saw

2)      Membuat hal baru dalam agama (bid’ah).

3)      Dosa-dosa besar.

4)      Dosa-dosa kecil.

5)      Sibuk dengan hal-hal mubah.

6)      Sibuk dengan hal-hal yang kurang penting dengan meninggalkan hal yang lebih penting.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan jika syaithon tidak mampu menyebarkan 6 racun tersebut dan sudah putus asa terhadapnya, maka sebagi senjata pamungkasnya digelarlah pasukan-pasukannya yang loyal dari bangsa jin dan manusia untuk melakukan intimidasi, propokasi kekafiran, penyesatan dan lain-lain.

Dalam hal ini, menurut syeikh Muhammad Shofwat Nuruddin –pimpinan jama’ah Anshor As-Sunnah Al-Muhammadiyah Mesir- bahwa syaithon bekerja keras mempengaruhi manusia dengan berbagai strategi, bahkan menjadikan mereka tentara-tentaranya yang siap selalu melaksanakan apa yang direncanakannya. Menurut beliau adalah 4 pasukan yang digelar oleh syaithon dengan dibaginya menjadi 2 posisi, yaitu posisi dzohiroh (nyata) dan posisi khofiyah (tersembunyi).

Pasukan yang berada diposisi nyata terdiri dari:

1)      Kelompok orang-orang kafir  yang dzolim.

2)      Kelompok pelaku maksiat, yaitu orang-orang yang masuk islam, akan tetapi terbuai oleh kesenangan dunia.

Sedangkan pasukan yang berada pada posisi tersembunyi:

1)      Kaum munafiqin yang menyatakan loyal secara dzohir, akan tetapi menyembunyikan permusuhan.

2)      Orang yang ikhlas, semangat dalam beramal dan gemar berbuat, akan tetapi semakin bertambah banyak dia mendengar kata-kata dan kemajuan kaum kafir, terpengaruhlah dia dengan kaum kafir tersebut dan mendukung seluruh upaya mereka.

Pasukan ini digelar-terutama kompi kaum kafir yang dipelopori oleh yahudi dan Nashrani- dalam rangka melakukan dua serangan kepada pembela dan penganut yang Al Haq (kaum muslimin). Kedua serangan itu adalah:

1)      Al-Ghozwu Al-Askari (serangan/invasi militer) dengan melakukan intimidasi, terror fisik, pembersihan wilayah dan pembasmian kaum muslimin.

Abdulloh bin mas’ud ra bercerita:”bahwa Nabi saw pernah melakukan sholat dibaitulloh, sedangkan disaat itu Abu Jahal dan para pedukungnya sedang duduk-duduk. Sebagian rekannya berkata kepada yang lain:

“siapakah diantara kalian yang berani meletakkan kulit bangkai dipunggung Muhammad, saat dia sujud?”.

Lalu, seorang yang paling buruk diantara mereka, yaitu ‘Uqbah bin Abi Mu’ith bangkit berdiri, kemudian mendatangi Rosululloh saw sambil memandang dan menunggu Nabi saw melakukan sujud. Lalu dia letakkan kulit bangkai itu dipunggung beliau. Sambil tertawa, mereka saling melempar tuduhan satu sama lain.(HR. Bukhori: 1/54).

Ammar bin Yasir ra -seorang budak bani Makhzum- yang masuk islam bersama ayah dan ibundanya disiksa ditengah terik matahari yang sangat panas. Sang ayah wafat, tak sanggup menahan derita siksaan yang begitu dahsyat. Sedangkan sang ibu –sumayyah- ditusuk kemaluannya dengan besi panas oleh Abu Jahal. Disaat Rosululloh saw melintasinya, beliau berkata:

صَبْرًا آلَ يَاسِر فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الجَّنَّةَ

“sabarlah hai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga”. (Syiroh Ibnu Hisyam: 1/319-320).

Menurut Muhammad Qutub serangan kaum kafir ini tidak perlu lagi kepada penafsira dan alasan, karena kedengkian mereka telah dijelaskan oleh Alloh swt dalam ayat-ayatnya diantaranya adalah:

Artinya:”Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Alloh mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Al Baqarah: 109)

Arrtinya:”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Alloh Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Alloh tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.(QS. Al Baqarah: 120).

Artinya:”mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Baqarah: 217)

2)                  Al-Ghozwu Al-Fikri. Menurut Muhammad Qutub rhm dalam kitabnya “Waqi’una Al-Mu’ashir” bahwa yang dimaksud dengan Al-Ghozwu Al-Fikri adalah:

Adalah sarana-sarana non militer yang digunakan oleh pasukan salib untuk menghilangkan simbol-simbol kehidupan Islami serta memalingkan kaum muslimin dari sikap komitmen terhadap Islam, yang berkaitan dengan aqidah serta pemikiran, adat istiadat dan sikap hidup yang berhubungan dengannya”.

Menurut Syofiyur Rohman Al-Mubarikfuri dalam kitabnya “Rokhiqul Makhtum” diceritakan bahwa dahulu, disaat kaum musyrikin Quraisy melihat Nabi saw tidak dapat dihalang-halangi oleh berbagai bentuk intimidasi, mereka mulai beralih memikirkan strategi lain, yang diantaranya  dalam empat bentuk:

a.                   Melakukan ejekan, hinaan, pendustaan dan mentertawai. Tujuannya adalah dalam rangka menggoncang spirit  jiwa kaum muslimin dan merendahkan mereka. (baca QS. 38: 4 dan 83: 29-33)

b.                  Mengacak-acak pengajaran, menyebarkan syubhat dan menggencarkan propaganda dusta. Tujuannya adalah dalam rangka upaya menghalangi kaum awam, higga tidak ada kesempatan untuk memikirkan da’wah beliau. (baca QS. 13: 6-7)

c.                   Menganggap Al-Qur’an sebagai dongeng-dongeng/legenda nenek moyang. (baca QS. 25: 4-5 dan 7 serta 16: 103).

d.                  Mengadakan tawar-menawar (win-win solusion) guna mempertemukan Islam dan Jahiliyah. (baca Qs. 65: 9).

Sedangkan menurut Dr. Al Washif Ali Hizat, orang-orang yahudi memiliki upaya yang cukup panjang dalam menipu dan meragukan kaum muslimin tentang agama dan iman mereka. Diantara upaya-upaya mereka  lakukan antara lain:

a.                   Mengerahkan satu komunitas yang bertugas masuk Islam dipagi hari dan kufur di sore hari. Tujuannya dalam rangka menggoyang kepercayaan kaum muslimin terhadap islam. (QS. 3: 71-72).

b.                  Menyebarkan keraguan tentang berpindahnya kiblat dari Baitul Maqdis menuju Makkah Musyarrofah. Tujuannya adalah dalam rangka meruntuhkan rasa keagamaan dari jiwa-jiwa para shohabat. (baca QS. 2: 142).

c.                   Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang secara dzohir dapat melemahkan jawaban ilmiyah Islami.

d.                  Terang-terangan mengadakan perang propaganda melawan Rosululloh saw serta mengerahkan kaum musyrikin untuk berada dibawah komando Ka’ab bin Al-Asyrof

e.                   Mencela Rosululloh saw dengan berbagai upaya hinaan, guna menanamkan sakit hati dalam jiwa Rosululloh saw. (QS. 2: 104).

f.                    Mengingkari ke-Nabian Muhammad saw dengan mengemukakan pendapat bahwa Nabi itu hanya berhak dari keturunan bani Israel. (QS. 3: 67).

g.                   Membentuk pasukan munafiqin yang berada dibawah komando abdulloh bin ubay bin salul. Tujuannya dalam rangka melemahkan pasukan kaum muslimin.

h.                   Memberikan julukan-julukan buruk serta memberikan julukan yang lebih utama kepada kaum musyrikin Quraisy. (Qs.4: 44-45).